KAMU KORBAN ATAU PELAKU GASLIGHTING ?

by - October 08, 2020

  • Pernah gak sih dalam berhubungan,kamu ngerasa kalo apapun yang terjadi tuh semuanya karena salah kamu?
  • Selalu ngerasa bertanggung jawab atas setiap kesalahan.
  • Sering pasang badan untuk kesalahan yang dilakukan pasangan.
  • Kamu ngerasa useless ?
  • Ngerasa jadi orang yang gak layak dicintai ?
  • Ngerasa jadi orang yang banyak banget kekurangannya ?
  • Sering mempertanyakan “ini nyata atau hayalan gue sih?”
  • Ngerasa terlalu sensitive ?
  • Sering ngerasa gak bahagia karena hal yang gak jelas ?

Kalo kamu gak ngerasa ngalamin hal-hal di atas, selamat, berarti kamu bukan salah satu dari korban Gaslighting. Emang apa sih Gaslighting itu ?

Credit : https://welldoing.org/storage/app/uploads/public/59c/a28/1b1/59ca281b19643849342731.jpg

Gaslighting adalah sebuah bentuk kekerasan emosional. Namanya tuh diambil dari sebuah film yang berjudul Gaslight. Baik disengaja atau enggak, Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang dilakukan secara haluuuuus banget sehingga kebanyakan korban gak akan sadar kalo pikiran dia sedang dimanipulasi.

Menurut WikipediaGaslighting merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologi (psikologis) yang terjadi dalam hubungan interpersonal, di mana penyiksa melemahkan rasa percaya diri korban dengan membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, atau kewarasan mereka. Dengan menggunakan penyangkalan yang berulang-ulang, manipulasi, contradiksi, dan kebohongan, sang pelaku berusaha untuk menggoyahkan kondisi psikologis korban dan melemahkan rasa percaya dirinya.

Mengutip dari laman Kelas Cinta, apabila kamu sering ngerasa kebingungan dan mereasa "gila", terlalu needy atau sensitive sampai kamu ngeraguin diri sendiri, tandanya kamu udah mulai terpengaruh Gaslighting pasangan. saking terpengaruhnya, kamu malah meminta maaf berkali-kali karena gak sengaja menyinggung perasaan pasangan. kamu juga akan sulit membuat keputusan sendiri karena pasangan selalu membuat kamu meragukan akal sehatmu. Parahnya karena inilah kamu jadi terbiasa berbohong dan selalu memaklumi sikap pasangan di depan keluarga dan teman-temanmu karena kamu merasa itu hal yang wajar dan kesalahan bukan terletak pada pasangan, tapi di kamu.

Kamu patut mewaspadai Gaslighting ini. Umunya pelaku memiliki gangguan psikis atau kejiwaan. Mereka cenderung mengelabui orang-orang dengan sikap mereka yang ramah dan mempesona. Mereka juga dengan mudah mendeteksi orang-orang insecure yang mudah diperdaya. Berkebalikan dengan orang percaya diri yang lebih mempercayai akal sehat mereka untuk tidak jatuh dalam manipulasi pasangan abusive.

Ariel dari The Guardian Leve menulis artikel pada tahun 2017 yang berjudul, “Trump adalah Gaslighting America." Psikoterapis Stephanie Sarkis dalam buku populernya “Gaslighting” yang diterbitkan pada tahun 2018, membuat argumen yang serupa. Gaslighting bahkan dijadikan bagian dalam hukum pidana kekerasan dalam rumah tangga di Amerika Serikat.

Dari jurnal yang aku baca di American Sociological Review, Gaslighting ini muncul akibat ketidaksetaraan social, terutama gender dan seksualitas. Orang orang yang bermental stabil biasanya melakukan Gaslighting untuk menutupi perselingkuhan yang mereka lakukan, walaupun kebanyakan gaslighter (pelaku) adalah orng dengan kepribadian nasistic atau sosiopat.

Credit : https://www.actspwc.org/about-us/news-events/gaslighting
Apa itu Kepribadian Narsistic ?

Kepribadian narsistic adalah gangguan kepribadian dimana dia merasa kalo dirinya itu lebih penting dibanding dengan orang lain. Orang yang mempunyai kepribadian ini cenderung menginginkan pujian yang berlebihan, mengabaikan perasaan orang lain, ketidakmampuan dalam menerima kritik  serta selalu mencari perhatian demi mendapatkan apa yang diinginkan.

Gaslighting dan kepribadian narsistic sering dikaitkan, karena mereka memiliki karakteristik yang emang selaras. Cara untuk menghadapi orang-orang dengan kepribadian ini adalah dengan tidak “mengalah” dan minta bantuan dengan teman atau keluarga.

pict credit : mainmain.id

APA AJA SIH CIRI-CIRI GASLIGHTING ?

Tidak Mau Mengakui Kesalahan

Pernah gak kamu ngalain gini, dituduh selingkuh padahal kamu gak ngelakuin apa-apa ?

Nah, contohnya tuh gaslighter akan menuduh kita berselingkuh padahal sebenarnya merekalah yang melakukannya. Maksudnya, orang yang berselingkuh cenderung melihat dunia sebagai sesuatu yang penuh dengan kebohongan karena mereka sering melakukan kebohongan itu. Mereka akan mencoba melepaskan diri dari kesalahan yang mereka lakukan dengan cara licik yaitu menyalahkan perilaku yang mereka lakukan kepada si korban, akhirnya ? korban akan merasa bersalah dan percaya kalau perilaku buruk yang dilakukan pasangannya adalah akibat dari perbuatan yang korban lakukan.

Gaslighter cenderung mengelak kalo sudah melakukan kesalahan, bahkan mereka akan memanipulasi pikiran korbang dengan kata-katanya dan berujung dengan korban yang menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya kaya “Aku tuh selingkuh karena salah kamu. Kamu yang udah bikin aku  kaya gini. Sadar gak sih?”

Seorang gaslighter akan jarang mengakui kekurangannya. Saat disalahkan, justru ia merancang kebohongan dan memosisikan diri sebagai korban (playing victim) untuk menutupi kelemahannya. Akhirnya, korban jadi memandang rendah dirinya.

pict credit : Feminax
Pintar Merangkai Kata

Gaslighter sangat pandai merangkai kata, sehingga gaslightee (korban) dengan tidak sadar termanipulasi dengan kata-kata gaslighter.

Dibuat Bingung dengan Sisi Positifnya

Kamu mungkin telah menyadari perasaan mengganjal yang dirasakan terhadap gaslighter, tetapi itu sulit untuk dijelaskan. Kenyataannya, memang seorang gaslighter cenderung bisa membingungkan para korbannya dengan menunjukkan sisi positif dirinya. Ini dapat membuat korbannya berpikir ulang bahwa orang tersebut tak sepenuhnya buruk.


Suka Bermain-Main Dengan Titik Lemah Pasangan

Gaslighter tau titik lemah kita, misalnya rasa gak aman, masalalu, fisik, masalah karir atau kepercayaan diri kita. Mereka akan dengan konsisten mengkritik hal-hal tersebut dan berkomentar secara sarcasm dengan tujuan untuk mengendalikan korban, hal tersebut membuat gaslighter terlihat lebih unggul dan benar.

Perilaku dan Kata-Kata Gak Sesuai

Meskipun mereka bilang mereka care sama kita, tapi hal itu justru berbanding terbalik dengan apa yang merka lakukan. Mereka memberitahu kita hal-hal yang emang pingin kita dengar tetapi kemudian mereka tetap melakukan hal yang mereka kehendaki.

Memanipulasi Hubungan

Biasanya gaslighter akan memanipulasi bagaimana gaslightee melihat hubungannya dengan orang disekitarnya dengan membentuk pemikiran bahwa gak ada orang disekitar kita yang peduli dengan kita, bahkan orang tua kita. Sehingga akhirnya gaslightee berpikir kalo hanya si pelaku yang menyayanginya. Ini berdampak pada ketergantungan korban ke pelaku.

Menanyakan Kewarasan Kita

Pada akhirnya, korban akan selalu membutuhkan perspektif orang lain untuk bertahan. Pada akhirnya, untuk setiap kesalahan yang terjadi dalam hubungan, kita akan selalu merasa bertanggung jawab dan meminta maaf sepanjang waktu.

TERUS, GIMANASIH CARANYA BUAT BEBAS DARI GASLIGHTING ?

  • Kita harus sadar dulu akan perilaku pasangan kita. Apakah dia sedang melakukan Gaslighting atau enggak
  • Take a step back. Perhatiin apa yang selama ini terjadi termasuk perilaku pasangan ke kamu. Lihat dari perspektif yang lebih luas lagi.
  • Love yourself first. Cintai dan kenali lebih dalam dirimu, karena apapun yang kita hadapin, diri kita tuh tameng utamanya.
  • Tentuin prinsip-prinsip hidup yang gak bisa diganggu gugat. Jadi, istilahnya kita bikin batasan untuk hal-hal yang bisa dan gak bisa orang lain lakuin terhadap kita. Batasan tetang toleransi untuk kesalahan kesalahan, dan sedalam apa orang lain bisa berpengaruh terhadap keputusan yang kita buat dalam hidup.
  • Temuin value diri kamu. Jadi, pas dia nyerang titik lemah kamu, kamu punya senjata buat bertahan. Inget goals dan siapa sih diri kamu sebelum kenal dia, seberharga dan sejauh apa langkah yang udah kamu ambil, jangan biarin dia bikin kamu ngerasa useless dan kecil. Jangan biarin dia memanipulasi pikiran kita kalo “he/she is the only one who can accept me for who I am” yang akhirnya bikin kamu selalu mentoleransi apapun tindakan dia terhadap kamu dan hubungan kalian.

Inget, hubungan itu dilandasi dengan rasa saling menyayangi, daripada saling memanipulasi, kenapa gak saling merangkul aja ? duduk berdua ngobrol buat nemuin winwin solution untuk hubungan. Inget, komunikasi itu penting dan cara terbaik untuk berkomuniksi adalah dengan mencari saat yang tepat dengan kondisi yang tenang tanpa emosi berlebihan. Jangan pernah berpikir untuk nyari siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi temukan solusi agar sama sama bisa saling mengerti dan memahami.

Gak semua hubungan Gaslighting itu harus berakhir dengan perpisahan. Inget, semua orang punya kesempatan buat jadi pribadi yang lebih baik, kalo dia sayang, dia akan berenti lakuin hal itu ke kamu, dia bakalan beneran berubah untuk hubungan kalian, gak hanya sekedar janji penenang aja. Kalo misal nih perilaku Gaslightingnya masih terus berlanjut, mungkin akan lebih baik kalo kamu ambil langkah mundur dulu, karena kalo perilaku Gaslighting terus terjadi, kesehatan mental kamu yang bakalan jadi korbannya. Kekerasan emosional bisa terjadi dalam bentuk yang paling halus dan ngelumpuhin kamu dari dalam. Intinya, untuk semua hal yang kamu lakuin dalam hidup, jangan lupa love yourself first, because yourself matter.

You May Also Like

0 comments

Terimakasih sudah mampir dan memberikan komentar di blog saya. Komentar yang berbau SARA akan saya hapus secara otomatis. Terima kasih 🫶🏻